Biografi Singkat Ratu Elizabeth Ibu Suri
Ratu Elizabeth Ibu Suri—lahir sebagai Elizabeth Bowes-Lyon (1900–2002)—adalah salah satu figur paling dicintai dalam sejarah modern Britania. Dikenal ramah, tangguh, dan dekat dengan rakyat, ia mendampingi suaminya, Raja George VI, melewati masa paling menegangkan abad ke-20, lalu menjadi Ibu Suri setelah putrinya naik takhta sebagai Ratu Elizabeth II.
1) Awal kehidupan
Elizabeth lahir dari keluarga bangsawan Skotlandia, tumbuh dalam lingkungan yang menekankan kedisiplinan, agama, dan pelayanan. Masa mudanya banyak diisi kegiatan sosial dan dukungan untuk veteran perang, membentuk karakter yang hangat dan empatik.
2) Pernikahan & menjadi Duchess of York
Pada 1923, Elizabeth menikah dengan Pangeran Albert, Adipati York—kelak Raja George VI. Mereka dikaruniai dua putri: Elizabeth (1926) dan Margaret (1930). Sebagai Duchess of York, ia fokus pada pekerjaan sosial dan dukungan untuk keluarga militer.
3) Menjadi Ratu Pendamping (1936–1952)
Krisis pengunduran diri Raja Edward VIII pada 1936 membuat Albert naik takhta menjadi George VI, dan Elizabeth menjadi Ratu Pendamping. Ia berperan penting menopang kepercayaan diri suaminya dan membangun citra monarki yang stabil serta dekat dengan warganya.
4) Peran di Perang Dunia II
Selama Perang Dunia II, Elizabeth menolak meninggalkan London meski Istana Buckingham dibom. Kunjungannya ke rumah sakit, pabrik, dan kawasan yang hancur menaikkan moral publik. Pernyataannya yang tegas dan sikapnya yang tak gentar membuatnya dijuluki simbol ketabahan.
5) Era Ibu Suri & dukungan bagi Elizabeth II
Setelah wafatnya George VI (1952), ia dikenal sebagai Queen Mother (Ibu Suri). Selama puluhan tahun berikutnya ia mendukung Ratu Elizabeth II, menjadi penasehat yang bijak, serta pelindung berbagai lembaga amal. Kepribadiannya yang humoris dan jadwal publik yang padat membuatnya tetap populer hingga usia senja.
6) Warisan & fakta singkat
- Nama lahir: Elizabeth Angela Marguerite Bowes-Lyon (4 Agustus 1900).
- Ratu Pendamping Britania Raya & Persemakmuran (1936–1952).
- Wafat pada 30 Maret 2002 dalam usia 101 tahun.
- Dikenang sebagai simbol keteguhan, pengabdian publik, dan kedekatan dengan rakyat.
Inti legacy: di tengah krisis dan perubahan zaman, Ibu Suri menegaskan monarki sebagai institusi yang melayani—bukan sekadar memerintah.